Mengarahkan Ke Depan
Vitamin bagi Jiwa
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku. Filipi 3 : 13
Seorang mantan napi bertobat. Ia melibatkan diri dalam pelayanan gereja. Suatu kali ia dicalonkan menjadi salah satu anggota majelis. Perdebatan pun timbul, sebagian orang berpendapat ia tidak layak karena ia seorang mantan napi. Sebagian lagi tidak mempersoalkan hal tersebut. Sesungguhnya, apa yang mereka perdebatkan itu justru menunjukkan seberapa percaya mereka pada kuasa darah Kristus yang mampu memulihkan dan menyucikan seseorang dari masa lalu. Keraguan mereka menimbulkan pertanyaan reflektif adakah mereka mempercayai kuasa darah dan pengampunan Tuhan Yesus sekaligus menghargai pertobatan orang lain?
Yang seringkali terjadi, seseorang yang hendak bertobat mengalami kesulitan untuk menjalani hidup yang lebih baik justru karena tersandung oleh perkataan, tingkah laku dan penghakiman saudara seiman. Banyak orang mengingat masa lalu kelam seseorang daripada ia yang sekarang dan pengharapan cerah dihari depan.
Salah satu pembunuhan karakter yang sering muncul adalah mengungkit dosa masa lalu orang lain yang sebenarnya sudah dihapus oleh kuasa darah Yesus. Ini tidak hanya pembunuhan karakter, tetapi juga penghinaan kepada Tuhan Yesus. Jika Anda masih meragukan darah Tuhan Yesus yang dapat menyucikan dosa orang yang sudah memercayakan hidup kepada-Nya, Anda sedang ada dalam persoalan yang paling esensi dalam kekristenan, yaitu meragukan bahwa Tuhan Yesus mampu menyelamatkan umat manusia. Anda sudah mempersulit orang yang mau menjalani hidup dalam Tuhan.
Selamat mendukung sesama 😀