top of page

MEMBERI DALAM KETERBATASAN


Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan. (Matius 25:35)


Kompas, 29 Okt. 2018, hlm. 10 memuat berita tentang perjalanan arak-arakan ribuan migran ke AS. Mereka menempuh jalan panjang ditengah teriknya matahari dan dinginnya malam, demi mencapai masa depan yang lebih baik. Kemiskinanlah yang mendorong mereka untuk melakukan itu. Dibalik perarakan itu, ada kisah menarik yang dapat menginspirasi kita. Kisah itu tentang penduduk Chiapas dan Pijijiapan yang disinggahi para migran. Meski mereka hidup dalam keterbatasan ekonomi -Chiapas adalah negara bagian paling selatan Meksiko yang paling miskin- namun mereka memberi bantuan, makanan, pakaian, perawatan medis dan tumpangan. Gereja-gereja juga menawarkan kamar mandi gratis dan mengatur distribusi makanan. Tentang para migran itu, mereka berpendapat, "Para migran adalah manusia, siapapun harus melakukan sesuatu untuk mereka."


Apa yang dilakukan oleh penduduk Chiapas dan Pijijiapan itu adalah sangat tepat. Tindakan mereka mengingatkan kita akan Firman Tuhan yang mendorong kita untuk memiliki kemurahan hati. Tidak ada alasan untuk tidak membantu meski kita berada dalam keterbatasan. Memberi dari apa yang ada. Membantu sesama yang memerlukan pertolongan semampu kita adalah tindakan yang sangat Alkitabiah dan tentu saja mulia. Ketika penduduk Chiapas dan Pijijiapan memberi makan para migran yang kelaparan, menyembuhkan luka yang sakit, memberi tumpangan agar mereka dapat tidur dengan layak dan menampung di tempat-tempat penampungan, sesungguhnya pada saat itu mereka sedang menunjukan tindakan nyata mengasihi Tuhan yang menciptakan umat manusia.


Mari kasihi sesama dengan tindakan nyata, sekecil apapun semampu kita. Meski kita pun berada dalam keterbatasan. Jangan lupa melakukannya hari ini ya!


Selamat mengasihi... ^-^

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page