KRISTUS PENDAMAI
Dalam catatan sejarah, antara Argentina dan Chile memang tidak pernah terjadi perang. Namun itu bukan berarti di antara keduanya tidak pernah ada masalah. Pada tahun 1899 terjadi sengketa perbatasan dan memuncak sehingga menjadi persiapan perang terbuka yang besar. Angkatan Bersenjata dan rakyat kedua negara itu telah menggelar peralatan perang, saling berhadapan dan memuncak pada sekitar Paskah tahun 1900. Perang besarpun nyaris tak terhindarkan.
Dalam masa-masa itu Uskup Buenos Aires, Mgr. Bonaventura menyerukan serangkaian khotbah-khotbah perdamaian, dan khotbah-khotbah itupun disambut pula dengan khotbah-khotbah yang sama oleh uskup-uskup di Chile. Rakyat menghayati khotbah-khotbah perdamaian para pemimpin itu dan akhirnya kedua pemerintah bersepakat untuk meminta Raja Edward VII dari Inggris untuk bertindak menjadi penengah. Dan tercapailah kesepakatan perdamaian itu.
Sejak itu senjata-senjata yang sudah tersebar di perbatasan ditarik dan dibawa ke Buenos Aires, dan dilebur menjadi sebuah patung Yesus yang sekarang terkenal sebagai “Kristus dari Andes”. Patung besar itu diputuskan untuk dipasang di puncak bukit setinggi 13.000 kaki dengan diangkut memakai kereta api, kemudian dengan kereta-kereta yang ditarik oleh bagal, dan akhirnya memasuki daerah akhir yang amat curam, ditarik oleh sejumlah besar pasukan militer. Pada tanggal 13 Maret 1904 patung Yesus yang tangan kirinya memegang salib dan tangan kanannya memberi berkat ditegakkan dan berdiri tegak di atas bukit sampai sekarang.
Di dasar patung itu tertulis prasasti janji : “Pegunungan ini akan runtuh dan menjadi abu, sebelum rakyat Chile dan Argentina melupakan perjanjian suci yang mereka ucapkan dalam sumpah di kaki Kristus”. Pada bagian lain tertulis ayat dari Efesus 2:14 ”Karena Dia-lah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua belah pihak….”
Memang, sesudah itu kadang-kadang ada orang-orang Chile yang ketika melihat patung itu kurang puas dan mengomel karena patung itu menghadap ke arah Argentina dan membelakangi Chile, tetapi orang-orang Chile yang mencintai perdamaian menasehati saudara-saudaranya: “Ah, tidak apa-apa, Kristus perlu mengawasi orang-orang Argentina”.
Kehadiran dan kuasa serta berkat Kristus sungguh-sungguh dihayati dan berdampak begitu besar dalam rasa damai yang mereka alami sehingga mereka sungguh-sungguh ingin mewujud-nyatakan perdamaian itu.