Kawalan Tuhan
TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. (Keluaran 13:21)
Seorang pemuda keluar dari ruang isolasi sebuah rumah sakit, lalu berjalan mencari udara. Langkahnya pelan-pelan, tetapi penuh kepastian. Ibunya menunggu di depannya, mengamati dan mengawasinya kalau-kalau ia membutuhkan bantuan. Sungguh mengharukan.
Bangsa Israel mendapatkan pengawalan saat keluar dari perbudakan di Mesir dan berjalan ke tanah perjanjian. Walaupun terasa berat karena dituntun melalui jalan lain (ay. 17), Allah membawa mereka berjalan jauh bukanlah untuk meninggalkan mereka, tetapi agar menyadarkan mereka akan penyertaan-Nya. Pada siang hari Dia menudungi mereka dengan tiang awan dan pada malam hari Dia menaungi mereka dengan tiang api. Nyatalah, perjalanan Musa dan bangsa Israel berada di bawah bimbingan ilahi.
Walaupun terkenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk, Allah tidak melepaskan pandangan-Nya sedikit pun dari bangsa Israel. Kemuliaan-Nya menyinari mereka, firman-Nya memandu perjalanan mereka, Roh-Nya mengasihi mereka, dan pemeliharaan-Nya menghidupkan mereka. Walaupun tak dapat melihat Allah yang kudus, mereka dapat merasakan bahwa Dia berjalan di depan untuk memastikan jalan yang akan mereka lewati itu aman.
Pada masa kini, Allah masih mengawal perjalanan kita. Sebelum berjalan, kiranya kita merasakan kekuatan perlindungan dan kawalan-Nya lewat tuntunan firman-Nya. Izinkan Dia berbicara dan, seperti bangsa Israel, kiranya kita mengizinkan Allah berjalan lebih dulu di depan kita. Karena Dia yang Mahakudus adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yoh. 14:6). Ijinkan Allah berjalan di depan kita, agar perjalanan kita aman sentosa.
Selamat beraktivitas