Belajar Mengenal: GKI (1)
Sebagian dari kita mungkin sudah pernah beribadah atau mengenal Gereja Kristen Indonesia (GKI) karena memang di kota Jakarta ini GKI cukup lazim ditemui. Sinode GKI tergolong sebagai sinode ‘baru’ karena pada awalnya ada tiga sinode GKI yang terpisah dan berdiri sendiri yakni Sinode GKI Jawa Timur (22 Februari 1934), sinode GKI Jawa Tengah (8 Agustus 1945) , dan Sinode GKI Jawa Barat (24 Maret 1940). Ketiga memiliki sejarah yang berbeda-beda walau sama-sama dimulai sebagai Gereja berlatarbelakang kebudayaan Tionghoa. Pada mulanya ketiga gereja tersebut dikenal dengan nama Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee (THKTKH) yaitu gereja berbahasa Hokian. Gereja THKTKH di Jawa Tengah dan Jawa Timur didirikan oleh Zending dari Belanda (Nederlandsche Zendings Vereeniging) sedangkan di Jawa Barat diawali oleh penemuan sebuah Alkitab berbahasa Melayu oleh Bapak Ang Boen Swie di tahun 1858. Sejak tanggal 27 Maret 1962 ketiga gereja itu memulai upaya menggalang kebersamaan untuk mewujudkan penyatuan GKI, dalam wadah Sinode Am GKI. Sesudah melewati perjalanan hampir tiga dekade lamanya, pada tanggal 26 Agustus 1988 ketiga gereja tersebut diikrarkan menjadi satu gereja. Meskipun sudah menjadi satu wadah namun bentuk sinode wilayah (Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat) tetap dipertahankan. Dalam keterangan yang dilansir oleh situs web GKI (www.sinodegki.org), sinode GKI adalah gereja berlatar belakang calvinis/presbiterian dan menerima katekismus Heidelberg sebagai salah satu sumber buku ajaran. Meskipun demikian sistem presbiterian yang diterima oleh GKI merupakan sebuah perpaduan dengan unsur sinodal. Bila dibandingkan dengan GKJ maka kita melihat kemiripan tertentu yang jelas ialah bahwa baik GKJ maupun GKI merupakan dua gereja beraliran calvinis/presbiterian. Dari segi pengajaranpun kedua sinode tersebut memiliki akar pada buku ajaran yang sama yakni katekismus Heidelberg. Demikian halnya bila kita melihat peribadahan antar kedua gereja maka kita akan menemukan banyak kemiripan. Dari segi kerjasama ekumenis, relasi serta kerjasama antar kedua sinode ini telah berlangsung lama terkhusus dengan GKI sinode wilayah Jawa Tengah. Sinode GKJ dan Sinode GKI sinwil Jateng memiliki lembaga pengaderan bersama yang bertempat di Yogyakarta yaitu Lembaga Pembinaan dan Pengaderan Sinode 110 Gereja-gereka Kristen Jawa dan Gereja Kristen Indonesia Sinode Wilayah Jawa Tengah (LPPS GKJ dan GKI)