“Iman yang Membebaskan.”
“ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.” Markus 2:3-4 (baca juga Markus 2:1-12)
Sungguh benar adanya: jika mau sembuh, maka harus ada keyakinan dalam doa dan obat yang dikonsumsi. Sebab jika tidak, maka semuanya akan sia-sia. Dalam hal berdoa juga demikian adanya, ada orang yang sakit kemudian dilayani dan didoakan, tetapi dalam hatinya tidak percaya akan kuasa doa itu ternyata tidak ada reaksi kesembuhan dalam dirinya. Akan tetapi, jika ia berserah penuh dan menyakini bahwa ada kuasa dalam doa itu terhadap dirinya, maka seketika itu juga akan sembuh. Kemudian didukung dengan memakai obat-obat yang dikonsumsinya juga akan memulihkan kesehatannya, maka kesembuhannya itu akan menjadi miliknya. Ada sinergi iman: kondisi atau situasi yang terjadi dan apa yang diinginkan.
Pada perikop sebelumnya Yesus berada di Galilea untuk memberitakan Kerajaan Allah. Pada kesempatan lain, Yesus kembali ke Kapernaum, yaitu kota nelayan yang penting, terletak di pantai Utara Danau Galilea. Kota Kapernaum ini terletak di jalur perdagangan utama yang menghubungkan Mesir dan daerah Barat Daya, serta Siria dan daerah Timur Laut. Yesus kembali lagi ke rumah Simon dan Andreas (1). Ia pun memberitakan Firman kepada merak yang berkumpul di rumah itu. Lalu datanglah orang yang lumpuh dengan digotong empat orang. Namun, mereka terhalang mendekat kepada Yesus karena kerumunan orang pada saat itu. Pulangkah mereka? Tidak. Iman mereka membuat mereka mencari jalan untuk membuka atap, lalu mereka menurunkan tilam sehingga Si Lumpuh dapat bertemu dengan Yesus. Yang pertama dilakukan Yesus bukanlah menyembuhkan penyakit, tetapi mengampuni dosanya. Mengapa? Ada pemahaman masyarakat Yahudi masa itu bahwa penyakit yang diderita merupakan akibat dosa. Yesus memahami hal ini. Setelah menerima pengampunan dosa, maka sakit lumpuhnya disembuhkan. Iman ada dalam diri setiap manusia yang percaya kepada Yesus. Dengan iman kita menjalani kehidupan tanpa ragu dan berserah kepada Tuhan. Iman yang ada dalam diri mendorong kita untuk datang kepada Yesus dan memohon belas kasihan-Nya.
Selamat Menjalani Hari. ^-^