Diperlengkapi untuk berbuat baik
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:17)
Setiap orang pasti pernah berbuat baik, entah itu karena tersentuh hatinya, karena kewajiban atau karena motif yang lain. Namun, untuk berbuat baik itu dalam praktek hidup tidak mudah. Faktor egoisme (keakuan yang kuat), luka hati, emosi, lebih mementingkan kepentingan pribadi, sikap cuek dan masa bodoh sering menjadi tabir yang bisa jadi menunda bahkan menghambat kebaikan kita.
Padahal, orang kristen dalam hidupnya senantiasa diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Jika firman Tuhan melalui Alkitab senantiasa menjadi santapan rohani kita, menjadi vitamin bagi jiwa kita, maka segala firmanNya yang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran, itu semua yang akan melengkapi kita, modal kita, bekal kita untuk melakukan perbuatan baik. Entah itu melalui sikap kemurahan hati, kepedulian, kerendahan hati, ketulusan, kejujuran, kesetiaan, pembawa kedamaian maupun penghiburan.
Jangan bekal kelengkapan untuk berbuat baik itu kita abaikan dan tidak kita gunakan. Mari pakai dan fungsikan untuk lakukan perbuatan baik, apapun, dimanapun, dalam situasi apapun, sebab Tuhan sudah memperlengkapi kita untuk setiap perbuatan baik.
Selamat berbuat baik bersama Tuhan.