Kasih Memulihkan, Bukan Menghancurkan
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
(Lukas 6:37)
Seorang reporter bertanya kepada sepasang suami istri yang telah menikah hingga 65 tahun, bagaimana cara mereka mempertahankan pernikahan selama itu. Sang istri menjawab, "Kami dilahirkan di suatu zaman ketika ada sesuatu yang rusak, kami akan memperbaikinya. Tidak membuangnya." Jawaban ini mengingatkan kita untuk menyadari paparan pergeseran budaya modern. Perkembangan jaman memang membuat orang cenderung berpikir pragmatis. Tidak suka, buang, ganti yang baru. Jika membeli baru lebih mudah, tidak perlu repot-repot memperbaiki yang lama. Kecenderungan seperti ini rupanya menyusup pula dalam pola relasi antar manusia.
Nampaknya, hal ini disadari sungguh oleh pasangan kakek dan nenek itu. Mereka adalah orang-orang yang lebih memilih untuk menyelesaikan masalah, memperbaiki hal-hal yang buruk katimbang meninggalkannya. Mereka lebih memilih untuk memulihkan relasi yang rusak katimbang mengubur dan membiarkannya menjadi kenangan.
Sabda Yesus dalam Lukas 6:37 mengingatkan kita agar tidak berfokus kepada kesalahan orang lain sehingga membuat kita mudah dalam menghakimi sesama. Ingat, kita pun belum tentu lebih baik daripada orang yang kita hakimi. Sebaliknya, berikanlah pengampunan kepada mereka. Kasihi mereka. Sebab kasih selalu memulihkan, bukan mendatangkan kehancuran.
Tuhan memberkati. ^-^