Hiduplah dengan Saling Mengasihi
Kisah Para Rasul 11:1-18, Mazmur 148, Wahyu 21:1-6, Yohanes 13:31-35
Pemerintah menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Penetapan itu dilakukan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tgl. 16 Desember 1959. Tujuannya adalah untuk memperingati peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia. Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke-20, di mana banyak rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia". Pada masa itu, para pendahulu bangsa menyerukan kesatuan dan persatuan bangsa. Semangat persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia dibangkitkan. Tidak ada lagi fanatisme kesukuan, golongan maupun agama. Yang ada adalah semangat "orang Indonesia". Semangat kebersamaan dalam perbedaan. Kesadaran yang lahir bahwa setiap manusia sama berharganya di hadapan Tuhan, bahwa sebagai umat beragama maka patut menyambut saudara-saudara yang berbeda dengan tangan terbuka. Rakyat Indonesia diharapkan menjadi rakyat yang memiliki sifat saling terbuka menerima satu sama lain.
Pada mulanya, Petrus dan rekan-rekannya memiliki sifat yang eksklusif. Mereka berpegang teguh bahwa Tuhan hanya memberikan berkat kepada keturunan Abraham, yaitu orang Yahudi. Namun melalui penglihatan yang diterima oleh Petrus, ia menjadi sadar bahwa Tuhan juga memberikan keselamatan kepada orang-orang di luar Yahudi. Yesus menegaskan bahwa sifat kasih adalah identitas pengikut Kristus. Maka, bagi pengikut Kristus, hidup saling mengasihi adalah sebuah gaya hidup. Kita menjadi murid Kristus, karena kita saling mengasihi. Kasihilah mereka yang berbeda dengan kita, sebagaimana Tuhan menerima seluruh umat manusia. Sudahkah Anda memulainya?