top of page

Takut akan Tuhan


Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.

(Amsal 14:26)


Kalimat "takut akan Tuhan" ini seringkali terdengar, baik dalam ungkapan doa pribadi, nasehat-nasehat melalui kotbah, maupun harapan terhadap orang-orang yang sangat kita kasihi. Namun ternyata tidak semua telah memahami makna kalimat ini dengan benar. Takut akan Tuhan bahkan kadang hanya dimaknai sebagai suatu sikap takut karena Tuhan itu bisa mendatangkan hukuman, dan ancaman balasan atas pelanggaran dan kelakuan jahat kita. Rasa takut yang demikian adalah rasa takut yang bersifat negatif, karena meski kita menjadi tunduk dan berusaha patuh padaNya namun lebih karena didasari oleh rasa takut mendapatkan hukuman. Tuhan seolah sebagai figur yang kejam, pendendam dan penghukum.


Namun dalam ayat kitab Amsal ini kata takut memiliki makna yang lebih positif. Takut (Ibrani "Yirah") adalah takut yang mendasarkan pada ketaatan/kepatuhan yang disertai dengan sikap tunduk dan hormat atas keMaha Kuasaan Allah dengan segala kekudusan, kebenaran, keadilan dan kebesaranNya. Sehingga takut "yirah" inilah yang harus selalu kita tanamkan dalam diri kita. Didalam hormat dan patuh pada Tuhan, kita mengambil sikap merendahkan hati dihadapanNya, serta menundukkan diri untuk mematuhi dan mentaati perintahNya. Sikap ini lebih melahirkan ketulusan, kepasrahan, keikhlasan dibanding takut yang menimbulkan kekhawatiran, kegelisahan, bahkan mungkin keterpaksaan. Oleh karena itu jadilah yirah akan Tuhan, dengan hormat, patuh, taat dan setia kepadaNya, maka ketenteraman serta perlindungan Tuhan akan selalu bersama kita.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page