Menjadi Pengikut Yesus
I Raja-raja 19:15-16, 19-21, Maz, 16, Gal. 5:1, 13-26, Luk. 9:51-62
Pernahkah Anda merenung dengan sungguh-sungguh, alasan mengapa Anda menjadi pengikut Yesus? Jika Anda menjadi seorang Kristen sejak kecil, oleh karena orang tua beragama Kristen, apakah yang membuat Anda tetap bertahan dengan iman kepada Yesus? Jika Anda belum lama mengikut Yesus, tentu Anda masih ingat, apa yang menjadikan Anda memberi diri dibaptis. Secara praktis, kebanyakan orang menerjemahkan ‘mengikut Yesus’ sebagai panggilan untuk dibaptis dan menjadi seorang Kristen. Namun, sesungguhnya, seorang pengikut Kristus, tidak sekedar memeluk agama Kristen, mengganti status agama dalam KTP atau diteguhkan melalui pelayanan sakramen baptis. Menjadi pengikut Kristus, sesungguhnya lebih dari itu.
Dalam Lukas 9:57-62, kita membaca percakapan Tuhan Yesus dengan 3 orang yang hendak mengikut-Nya. Dari setiap jawaban Yesus, kita dapat mengetahui, bahwa Yesus menghendaki kesungguhan dan komitmen yang besar dari setiap orang yang mau menjadi pengikut-Nya. Sebab panggilan menjadi pengikut Yesus sejatinya adalah panggilan menjadi murid, yaitu orang-orang yang terus-menerus belajar dan siap akan perubahan-perubahan yang lebih baik di dalam hidupnya. Murid sejati adalah mereka yang tidak pernah berhenti untuk belajar dari Sang Guru. Dalam proses belajar bersama Sang Guru itu, maka para murid diajar untuk fokus dan mengarahkan diri kepada kehidupan yang dipimpin oleh Roh secara terus-menerus, dan semakin meninggalkan kedagingan atau kehidupan yang penuh dengan ego diri. Menjadi murid Yesus adalah ketika kita hidup dalam sebuah peziarahan iman yang terus-menerus.