Mengenal Bentuk dan Unsur Peribadahan GKJ (4)
Ketika mendengar kata ‘Paska’ maka yang terbersit dalam benak sebagian besar orang-orang Kristen adalah sebuah momentum perayaan kebangkitan Tuhan Yesus. Seringkali kita lupa bahwa sesungguhnya sebuah momen yang dinamakan dengan Paska tersebut memiliki akar tradisi yang jauh lebih panjang dalam tradisi keagaaman Yahudi. Bagi orang-orang Yahudi, Paska merupakan sebuah hari dalam setahun yang dikhususkan untuk memperingati karya Allah dalam membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di tanah mesir. Dalam Kitab Keluaran terkhusus dimulai dari pasal 11 dan 12, Tuhan menjelaskan secara terperinci mengenai tulah terakhir yang akan ditimpakanNya kepada bangsa Mesir dan upaya yang harus dilakukan Israel untuk luput dari tulah tersebut. Upaya itu meliputi penyembelihan anak domba, makan sayur pahit dan roti tak beragi, serta mengoleskan darah anak domba pada ambang pintu setiap rumah.
Serangkai ritual tersebut menjadi dasar dirayakannya Paska dari generasi ke generasi. Paska/ Ibr: Pesakh/ Ing: Passover yang secara harafiah berarti ‘melewati’. Hari raya tersebut jatuh pada bulan pertama dalam penanggalan Yahudi yakni tepatnya 14 Nisan (salah satu bulan di penanggalan Yahudi). Ketika Yesus wafat dan kemudian bangkit di hari paska maka Gereja perdana perlahan-lahan mulai mentransformasi pemahaman paska bangsa Israel menjadi sebuah perayaan atas kebangkitan Tuhan. Paska bukan lagi untuk merayakan pembebasan dari perbudakan di tanah mesir, melainkan pembebasan dari belenggu dosa oleh karena karya penebusan,pengorbanan, serta kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Perayaan Paska dilanjutkan oleh Gereja perdana dengan memakai pemaknaan baru.
Pada pergumulan berikutnya adalah bagaimana menentukan tanggal paskah setiap tahunnya. Penanggalan Yahudi menggunakan sistem lunisolar yakni perpaduan antara sistem bulan dan sistem matahari sementara yang tersedia di rumah-rumah kita adalah kalender Gregorian dengan sistem solar atau matahari. Gereja-gereja pun berunding mengenai hal itu. Menghasilkan sebuah keputusan sederhana yang singkatnya menentukan bahwa tanggal paska adalah minggu pertama setelah paska Yahudi (14 Nisan). Paska Yahudi jatuh sekitar pertengahan maret hingga April setiap tahunnya. Cara sederhana tersebut kemudian dipadukan dengan cara-cara lain dan menghasilkan penanggalan paska yang diikuti sebagian besar gereja-gereja dari berbagai macam aliran. Tanggal Paska setiap tahunnya kemudian menjadi patokan untuk menentukan hari raya lainnya seperti kenaikan Tuhan Yesus, masa raya paska, pentakosta, dan lain-lain.