TERMOSTAT
Dalam dunia teknik kita mengenal ada dua alat serupa yang berhubungan dengan masalah suhu atau temperatur, yang satu bernama termometer, yang kedua bernama termostat. Termometer bekerja dengan menunjukkan suhu. Kalau suhu dingin, ia “menunjuk”: ‘18* Celcius’. Kalau suhu agak panas, ia “menunjuk”: “32*C”. hanya itu. Selebihnya, ia tidak berbuat apa-apa.
Termostat tidak. Kalau alat ini mengidentifikasi ada suhu terlalu rendah, ia kemudian bereaksi dengan menghidupkan alat lain agar suhunya naik ke arah normal. Kalau suhu teridentifikasi terlalu panas, ia bereaksi untuk menghidupkan alat lain agar menurunkannya sampai mencapai standard normal. Tidak seperti termometer yang hanya “menunjuk”, termostat melakukan sesuatu, sehingga keadaan teratasi.
Kita bersyukur banyak orang memiliki kesadaran untuk tidak hanya menunjuk, tapi juga tanpa banyak bicara berupaya melakukan sesuatu agar keadaan yang kurang baik segera teratasi. Tapi memang banyak orang sering masih bersikap dan bertindak hanya seperti sebuah termometer. Ia melihat atau tahu ada masalah, ada kekurangan, ada kekurang-nyamanan, lalu dengan mudah berkata: “Keluarga kita kurang harmonis, kurang rukun, kurang komunikasi!”, tetapi tidak punya tindakan yang memadai dan sungguh-sungguh untuk mengubah kondisi. Begitu juga orang dengan mudah bisa mengatakan “masyarakat kita, lingkungan kita, - -atau juga mungkin—gereja kita, kurang ini, kurang itu, tidak begini, tidak begitu.. “terlalu dingin” atau “terlalu panas”. Tetapi tidak merasa perlu dan tergerak hatinya untuk berbuat sesuatu untuk merubah keadaan. Tidak ingin atau mau ikut mengatasi. “Saya hanya mau menunjukkan, dan bukan tanggung jawab saya untuk ikut mengatasi”.
Syukurlah, ada banyak orang yang tidak ingin sekedar menjadi termometer, tapi dengan kesadaran, menjadi orang type termostat. Kalau sebuah termostat mengidentifikasi ada suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas, ia segera dan dengan diam-diam, menghidupkan alat untuk mengatasi keadaan. Masyarakat atau komunitas berkesadaran tinggi dan memiliki rasa melu handarbeni (merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab) yang benar, memiliki cukup anggota yang type termostat ini. Bagaimana gereja kita? Bagaimana pemuda dan remaja kita?
Kalau Anda tidak menyukai atau mengidentifikasi ada ,asalah, ketidak-beresan, entah itu di rumah, di lingkungan, di masyarakat, di gereja, dimana Anda juga menjadi bagiannya milikilah kepedulian untuk melakukan sesuatu, jadilah seorang “termostat”, katimbang hanya menjadi seorang “termometer”.