Khususkan waktu untuk Tuhan, bukan sisanya
Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
(Daniel 6:10b)
Menertibkan diri memberi waktu yang terbaik untuk sujud, berdialog, berdoa, bersekutu dengan Tuhan tidak selalu mudah. Sama sulitnya dengan membangun kebiasaan baik yang jarang kita lakukan. Seringkali waktu yang 24 jam sehari begitu penuh kita isi dengan berbagai kesibukan dan kepentingan yang membuat kita merasa hanya sedikit punya waktu untuk mendekat dan sujud kepada Tuhan. Bahkan seringkali Tuhan hanya mendapat "sisa" waktu kita. Hubungan denganNya seringkali hanya kita selip-selipkan disela kesibukan kita. Doapun menggunakan "paket hemat" cepat, kilat yang kadang menjadi kurang khidmat.
Bisa karena biasa, sampai sekarang masih mujarab untuk diterapkan. Untuk itu butuh ketekunan, kesetiaan, dan komitmen serta kedisiplinan. Daniel, seorang pembesar kepercayaan raja Darius. Dari sisi waktu, pasti bukan orang yang banyak waktu luang karena diberi kuasa penuh untuk mengatur seluruh wakil-wakil raja. Namun Daniel memiliki kedisiplinan tinggi, untuk menyisihkan waktunya secara khusus dengan 3 kali sehari bersujud, berdoa dan memuliakan nama Allah. Kekuatan imannya ia bangun melalui kedekatan dengan Allah yang ia jaga secara taat, tekun dan teratur. Ia tidak memberikan sisa waktu yang ia miliki untuk berdoa kepada Allah yang ia sembah, namun secara sadar penuh, menyisihkan waktu secara khusus untuk memprioritaskan waktu untuk Tuhan Allah. Kemelekatan dengan Tuhan melalui cara itulah yang membuat imannya begitu kuat.
Pdt. Simon Rakhmadi pernah memberikan tips, mulailah meski hanya 1-2 menit, tapi khususkan, dan fokuskan untuk menyapa, bersujud, berdoa secara khusyuk kepada Tuhan. Jangan beri sisa waktu yang ada, tapi sisihkan waktu yang ada. Selamat berdoa dan sujud syukur. 🙏🙏
#TimVitji GKJJoglo#