top of page

Ketamakan Menjadikan Hidup Sia-sia


Pengkotbah 1:2, 12-14; 2:18-23, Mazmur 49:1-13, Kolose 3:1-11,

Lukas 12:13-21

acaan Leksionari hari ini mengingatkan kita untuk memiliki hikmat dalam memandang harta kekayaan. Bersikap bijak, dan mempergunakan harta benda dunia dengan tepat. Dalam perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh, yang terdapat dalam Lukas 12:13-21, Yesus menegur orang kaya itu dalam memandang harta. Bukan kekayaannya yang Yesus kritik. Yesus tidak melarang seseorang memiliki harta, dan mengumpulkan uang sepanjang hal itu digunakan sebagai sarana untuk menunjang hidup. Yesus justru mendorong orang untuk bekerja demi menghidupi diri. Namun yang dikritik oleh Yesus adalah sifat tamak dari orang kaya tersebut, yaitu sifat yang selalu ingin beroleh banyak untuk diri sendiri; loba; serakah. Seorang yang tamak tidak dapat merasakan cukup atas apa yang sudah ia miliki. Ia akan selalu merasa kurang, sehingga selalu muncul keinginan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya, tanpa mempedulikan orang lain. Bahkan jika orang lain dirugikan olehnya. Ia akan menimbun terus. Orang yang seperti ini disebut oleh Yesus sebagai orang yang bodoh. IA berkata dalam Luk. 12:20, “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?”


Murid Kristus harus bijak terhadap harta, agar akhir hidupnya tidak sia-sia. Caranya bagaimana? 1. Menempatkan harta pada posisi yang benar, 2. Bersikap benar terhadap harta, yaitu memiliki rasa cukup, 3. memakai uang dengan benar, untuk mendatangkan manfaat bagi sesama dan memuliakan Allah. Murid Kristus adalah manusia baru. Pikiran dan hatinya tidak dikuasai oleh dunia, melainkan oleh Kristus.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page