TAMAK
Nearly all men can stand adversity, but if you want to test a man’s character, give him power (Abraham Lincoln).
Meski banyak orang tidak mudah menghadapi kesengsaraan, tetapi Abraham Lincoln, presiden AS yang legendaris itu mengatakan bahwa hampir semua orang dapat tegak dalam menghadapi kesengsaraan, tetapi kalau Anda mau menguji karakater seseorang, beri dia kekuasaan, Maka akan tampaklah mana orang yang sungguh-sungguh pemimpin dan penguasa sejati yaitu yang tegak menghadapi godaan kekuasaan. Ya karekter seseorang akan lebih tampak jelas ketika ia menghadapi godaan kekayaan, kekuasaan dan kenikmatan. Tidak banyak orang berdiri tegak dengan tetap bersih, rendah hati dan jujur dalam keadaan itu.
Senada dengan itu, Yohannes Chrysostomus seorang bapa gereja memberi pengajaran dan peringatan tentang kekayaan dan ketamakan:
Orang yang serakah tidak sama dengan orang yang kaya. Orang serakah tidak kaya. Ia menginginkan begitu banyak, dan karena ia tidak memilikinya, ia tidak pernah menjadi kaya. Orang serakah adalah penjaga kekayaan, bukan pemiliknya, dia seorang budak, dan bukan tuan dari harta itu. Sebab ia merasa lebih baik memberikan dagingnya sendiri daripada harta yang dipendamnya. Ia tidak sanggup memberi dan membagikan miliknya kepada orang lain, jadi bagaimana mungkin ia dapat menyebut itu miliknya?. Bagaimana ia memiliki kalau ia tidak bebas menggunakan atau menikmatinya?
Kaya itu tidak berarti memiliki banyak, tapi memberi banyak. Marilah kita hiasi jiwa kita lebih daripada rumah kita. Keuntungan apakah yang engkau dapat dari rumahmu? Apakah anda dapat membawanya kalau anda pergi (meninggal)? Anda tidak membawa rumah itu, tapi jiwa anda. Kita bangun rumah kita untuk kita diami, bukan untuk pajangan yang ambi-sius. “Barang” yang tidak anda butuhkan adalah “berlebih-lebihan”, dan “tak berguna”. Cobalah pakai sepatu yang terlalu besar! Anda tak akan tahan memakainya, karena hanya akan mengganggu jalan anda. Begitu juga rumah yang terlalu besar, yang lebih dari yang diperlukan, hanya akan mengganggu jalanmu, hanya akan menjadi penghambat bagimu untuk melangkah maju ke sorga.
Ingat, engkau seorang musafir. Negerimu di sorga. Pindahkan kekayaanmu ke sana, jangan ditimbun di sini. Maukah engkau menjadi kaya? Jadikan Allah sebagai sahabatmu, dan engkau akan lebih kaya dari siapapun! Dan orang kaya yang telah menyisihkan kekayaannya itu dan memberinya kepada orang miskin, ia sungguh telah menjadi kaya, karena ia telah menggunakan kekayaannya dengan tepat sebagai orang yang sungguh-sungguh kaya. Ia tetap pemilik hartanya kalau ia pergi, miliknya tidak akan dilucuti kalaupun ia mati, bahkan menerimanya kembali saat itu.