top of page

KOPRAL bergaya JENDRAL Kisah inspiratif untuk belajar rendah hati


George Washington adalah seorang pemimpin yang sangat terkenal di Amerika Serikat. Ia seorang Jenderal dan sekaligus negarawan yang dikenal sebagai bapak pendiri Amerika sekaligus presiden yang pertama. Ia memimpin Pasukan Patriot selama perang Revolusi Amerika dan berhasil membebaskan Amerika dari penjajahan Inggris. Karena dedikasi dan perjuangannya ia mendapat gelar “Bapak Bangsa”.


Sebagai Jenderal ia adalah seorang pemimpin pasukan yang tegas dan berani tetapi sekaligus ia juga seorang pribadi yang lembut dan rendah hati. Dalam kepemimpinannya ia senantiasa memberi teladan yang baik kepada anak buahnya. Ia juga rajin turba (turun ke bawah, blusukan) untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di lapisan yang terbawah.


Suatu kali ia blusukan dengan menunggang kuda ke area di mana prajurit-prajuritnya bertugas. Di suatu area ia melihat sejumlah prajurit sedang menebang beberapa pohon untuk membangun basis pertahanan di pinggir sebuah hutan. Sejumlah prajurit dengan susah payah mendorong dan menarik batang kayu yang cukup besar dan gagal. Seorang prajurit lainnya berteriak-teriak memberi komando dengan berkacak pinggang. Melihat pemandangan seperti itu sebagai seorang pribadi yang rendah hati ia merasa risi.


Ia mendekati komandan yang berkacak pinggang itu dan bertanya kenapa ia tidak membantu anak buahnya. Dengan tegas si Kopral menjawab :”Saya adalah seorang kopral, dan saya adalah pemberi perintah!”. Mendengar jawaban itu George Washington turun dari kudanya dan bersamasama dengan prajurit-prajurit itu berupaya keras mendorong batang-batang kayu itu dan akhirnya berhasil memindahkan beberapa batang kayu besar itu.


Selesai membantu para prajurit itu, dengan tenang ia mendekati si Kopral dan berkata :”Lain kali kalau anak buah Anda menghadapi kesulitan, panggil seorang Panglima!” Dengan ketenangan yang amat sederhana tapi sangat berwibawa ia meloncat ke atas punggung kudanya dan pergi. Seluruh prajurit dan terutama si Kopral terperanjat dan betapa terkejutnya mereka karena tahu bahwa orang yang turun dari kuda dan membantu mengangkat batang kayu itu adalah George Washington sang Jenderal, Panglima mereka.


Kisah itu mengajarkan kepada kita betapa luhur dan luar biasanya sebuah kerendahan hati. Kerendahan hati bukanlah rendah diri. Ketika seseorang merendahkan diri dalam kerendahan hati ia tidak kelilangan kehormatan dan menjadi hina, bahkan ia menunjukkan sebuah kemuliaan hati. Ia bukan seorang kopral yang gila hormat dan berlagak jenderal, tapi seorang jenderal dan pemimpin yang rendah hati dan memberi teladan.


Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page