top of page

Menjalankan Kekuasaan


Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu."

Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." (Kejadian 41:40-41)


Kita sering mendengar ungkapan : "Untuk menguji seseorang, berilah dia kekuasaan." Ungkapan itu ingin mengatakan bahwa sifat pribadi seseorang yang aslinya akan terlihat dengan jelas saat dia diberi kewenangan. Banyak dari kita, mungkin gagal melewati ujian ini. Kita sering tidak siap. Kita kalap dengan kekuasaan. Alhasil, wewenang disalahgunakan.


Firaun memberikan Yusuf kewenangan yang begitu besar. Tampaknya, Yusuf tenang dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan dan tercermin lewat integritas yang diperlihatkannya.

Yusuf mengemban tanggung jawab dengan baik dan menjadi orang yang cakap dalam pekerjaannya. Yang paling penting, dia tidak egois hanya memikirkan untuk memperkaya dirinya sendiri. Yusuf benar-benar belajar dari proses pembentukan Tuhan. Yusuf setia pada hal kecil, sebelum diberi mandat yang lebih besar.

Di rumah Potifar, dia belajar mengurus rumah tangga. Di penjara, dia belajar untuk rendah hati. Setelah semua proses perjalanan hidup dilalui oleh Yusuf, Tuhan memberinya tugas yang sangat besar yaitu mengurus negara.


Yusuf tahu bahwa kelaparan bukan untuk dihindari, sebaliknya harus dicarikan solusi. Melewati semua ini, Yusuf hanya mengandalkan Tuhan.

Mimpi Firaun, akhirnya, menjadi kenyataan. Setelah tahun-tahun kelimpahan, tahun kelaparan itu pun datang juga.

Yusuf terus belajar untuk mengenal Allah. Walau memangku kekuasaan besar, tetapi Yusuf sadar Tuhan berdaulat di atas segalanya. Pengaruh dan kenyamanan hidup tidak membuat Yusuf terlena dan melupakan Allah. Bagaimana dengan kehidupan kita saat ini? Selamat menjalankan kekuasaan di dalam Kristus. 🙏


#TimVitji GKJJoglo#

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page