Kristus, Sang Raja Sejati
Yeremia 23:1-6, Maz. 46, Kolose 1:9-20, Lukas 23:33-43
Dunia postmodern yang kita alami saat ini, sebenarnya sudah banyak diprediksi oleh para ahli, misalnya Jean Baudrillard (1929-2007). Pada tahun 1981, ia menerbitkan buku yang sangat fenomenal berjudul Simulacra and Simulation. Dalam bukunya, ia berteori bahwa dunia yang kita diami saat ini dijejali oleh apa yang disebut dengan hiperrealitas, dimana antara yang riil dan tidak riil bercampur aduk hingga kita tidak dapat menemukan mana yang sesungguhnya riil. Ini menjadi semacam kekuatan yang dimanfaatkan oleh orang untuk mempengaruhi orang banyak. Kekuatan ini tidak nampak, namun nyata dampaknya. Contoh hiperrealitas yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah apa yang kita lihat di media sosial, atau massa. Apa yang ditampilkan di sana tidak sepenuhnya sesuatu yang sebenarnya, bahkan sebagian besar merupakan rekayasa untuk mengusung citra atau ide-ide tertentu. Baudrillard berpendapat ini menjadi kekuatan yang tidak terbendung, sehingga ia berpendapat di dunia kita saat ini tidak dapat lagi ditemukan kebenaran. Teori ini menjadi semacam peringatan, bahwa jika kita tidak waspada, maka Allah dapat digantikan oleh kekuatan-kekuatan yang diciptakan oleh manusia sendiri. Manusia menjadi semakin jauh dari kebenaran, karena menjadi pengagum dan penganut kekuatan yang lain, seperti uang, politik, kekuasaan, media, dan kekuatan dunia lainnya.
Dalam Minggu Kristus Raja, kita diundang untuk semakin menyadari bahwa segala sesuatu, segala kuasa, pemerintahan, tahta, segala kekuatan, dan pengaruh yang ada di dunia ini, bersumber dari Allah. Tidak ada kekuatan yang dapat menggantikan Allah, bahwa kebenaran yang sungguh sungguh benar hanya kita temui di dalam Allah, melalui Yesus Kristus. IA-lah Sang Raja Sejati, yang menjadi Raja atas sejarah manusia, dan semesta (Kolose 1: 9-20). Oleh karenanya, mari tundukkan diri hanya kepada Krstus Sang Raja.