Takut akan Allah
Dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
(Wahyu 14:7)
Kitab Wahyu ditulis ketika kekaisaran Romawi diperintah oleh Kaisar Domitianus. Ia membuat patung yang menyerupai dirinya dan memerintahkan semua orang untuk menyembahnya, termasuk juga menyembah patungnya. Situasi ini membuat orang Kristen yang hidup dibawah pemerintahan Domitianus menjadi tertekan dan takut. Mereka diperhadapkan dengan pergumulan iman yang nyata, menaati kaisar atau mempertahankan iman karena Tuhan satu-satunya yang layak disembah. Menaati berarti tetap hidup, menolak berarti mati. Pada waktu itu banyak orang Kristen yang mati sebagai martir. Namun banyak pula yang hidup sebagai 'penjilat'. Mereka tunduk pada kaisar demi mendapatkan keselamatan hidup di dunia.
Dalam konteks inilah wahyu Yohanes hadir ditengah umat untuk memberikan kekuatan kepada mereka. Firman Tuhan berkata, "takutlah akan Tuhan." Hanya Tuhan yang layak untuk ditakuti. Rasa takut kepada Tuhan harus lebih besar dari rasa takut kita terhadap apapun yang ada di muka bumi ini.
Ketaatan kita kepada Allah harus lebih besar daripada ketaatan kepada apapun. Milikilah rasa takut, dan taat hanya kepada Tuhan. Jangan biarkan rasa takut kita pada sesuatu atau seseorang membuat kita tidak dapat menjalankan kehidupan iman kita. Sebagaimana umat yang menjadi tujuan Kitab Wahyu berjuang mempertahankan iman mereka, maka mari kita pun tekun dalam perjuangan iman kita. Selamat takut Tuhan 😇
#TimVitji GKJJoglo#