TOBAT DAN MENJADI BERKAT
Dalam kehidupan orang percaya sebagaimana diajarkan oleh Alkitab, pertobatan bagi mereka yang ingin diselamatkan adalah sebuah keniscayaan. Untuk mendapat pengampunan dari Tuhan orang harus memiliki iman, dan salah satu bagian dari iman adalah pertobatan. Manusia harus mengakui dosanya, percaya dan menerima pengampunan dan mengubah kehidupannya untuk berbalik kepada Tuhan. Namun demikian, pertobatan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan bagi banyak orang khususnya yang mengeraskan hatinya.
Ada kisah tentang seorang wanita tua yang rambutnya telah memutih duduk bersimpuh dan berdoa dengan menangis. Telah cukup lama, bertahun-tahun, ia terus berdoa untuk anaknya bernama John. Ibu tua itu sangat sedih tetapi terus berdoa untuk anaknya. John yang ketika remaja lari dari rumah karena ingin menjadi pelaut, dan ayah ibunya tidak setuju. Dan kini, setelah dewasa dan benar-benar menjadi pelaut, adalah John, seorang pria dewasa yang sangat jahat, kasar dan pemabok berat. Ibu itu berdoa agar anaknya bertobat, dan kalau diperkenankan, melayani Tuhan.
Tuhan mendengar doa, dan membuat keajaiban dalam hati John, yang nama lengkapnya John Newton. Pelaut jahat yang pemabok itu menjadi John Newton yang bertobat, bahkan menyerahkan hidupnya untuk pelayanan. Ia menjadi pengkhotbah, dan ia pula yang kemudian menulis syair “Amazing Grace” (“Ajaib Benar Anugerah” KJ 40), yang juga sering kita nyanyikan. Dari syairnya kita dapat merasakan benar dua hal : besarnya dosa-dosa kita, dan lebih besar serta ajaib lagi anugerah dan pengampunan Tuhan.
Dari sekian banyak pendengar khotbah dan lagunya, bertobatlah seorang bernama Thomas Scott. Thomas Scott juga melayani Tuhan dan membuat tulisan-tulisan yang membangkitkan kesadaran untuk bertobat. Salah satu dari sekian banyak pembacanya yang kemudian menjadi percaya adalah William Cooper. William Cowper inilah yang yang menulis lagu “There Is a Fountain Filled with Bood” (“Tercurah Darah Tuhanku” KJ. 35 ), dan lagu ini telah membuka jalan bagi amat banyak orang untuk menerima Tuhan Yesus yang menumpahkan darahNya di bukit Golgota.
Kekuatan, kekerasan, kehebatan, kedigdayaan, kebrutalan, kegagahan, dan ke.., ke…. yang lain yang sering tak terbayangkan “kuat kuasanya “ nya, ternyata dapat ditaklukkan dengan doa, kelembutan hati dan kasih yang amat sangat kuat dari seorang ibu tua yang amat sederhana. Allah dalam karyaNya sering memakai orang-orang yang --sepertinya, “tak punya kuasa’ untuk menunjukkan kekuatan kuasa Roh-Nya yang luar biasa. Allah mampu membuat “batu-batu” menjadi anak-anak Abraham.