top of page

Bersama Kita Melakukan Karya Pemulihan


Yes. 7:10-16, Maz.80:2-8, Roma 1:1-7, Mat. 1:18-25


Pernahkah Saudara mendapatkan suatu tugas yang belum pernah Saudara kerjakan sebelumnya? Suatu tugas yang penting, karena berdampak pula pada orang lain? Ada dua respon yang pada umumnya dilakukan oleh seseorang ketika ia mengemban suatu tugas yang penting. Pertama, ia akan menjadi antusias, tertantang, dan merasa dipercaya untuk mengemban tugas ini. Lalu ia akan memperlengkapi diri agar dapat melakukan tugas dengan sebaik-baiknya. Kedua, merespon dengan pesimis, karena merasa tidak mampu, tidak berani, takut gagal, takut merugikan orang lain, dan akhirnya menolak tugas itu.


Hari ini, kita diingatkan bahwa kita juga menerima tugas dari Tuhan. Tugas yang penting, yaitu untuk berkarya memulihkan orang lain. Tugas ini memerlukan kesediaan diri kita untuk terlebih dahulu dipulihkan. Juga kejujuran kita bahwa kita tidak dapat melakukan tugas penting ini dengan kekuatan kita sendiri. Merasa gentar saat menerima tugas penting, adalah hal yang wajar. Itu pula yang dialami oleh para tokoh disekitar Natal, Maria dan Yusuf. Mereka adalah dua orang yang dipilih Tuhan untuk turut ambil bagian dalam karya pemulihan Allah. Mereka berproses dalam kebingungan, kegentaran, dan ketidakmengertian atas semua yang terjadi. Mereka bergumul, karena tugas itu membuat hidup mereka berubah, status sosial mereka juga berubah, segala rencana hidup yang sudah dirancang pun berubah. Tugas itu membuat mereka harus berkorban, baik perasaan, pikiran, materi, waktu, dan tenaga. Hingga dengan kerendahan hati, dan kepercayaan kepada apa yang disampaikan Tuhan melalui malaikat, mereka menerima tugas itu dengan rela. Mereka berani, karena mereka menyadari bahwa Tuhan beserta mereka. -Immanuel-

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page