Masa Adven dan Natal (7)
Simbol berikutnya yang juga mencolok dalam masa adven-natal adalah penggunaan warna-warna tertentu dalam peribadahan. Pada masa Adven Natal warna yang digunakan adalah warna ungu muda dan putih di masa natal. Selain itu masa Adven-Natal juga tak terlepas dari pohon Natal, bagaimana memaknai pohon Natal?
Saat bulan Desember menjelang, satu hal yang jamak kita temukan adalah simbol pohon Natal. Tidak hanya di gereja, bahkan hingga sampai kepada pusat-pusat perbelanjaan, beserta tempat-tempat umum laiinya. Pohon natal identik dengan pohon cemara, asli atau imitasi, yang dihiasi sedemikian indahnya dengan warna dominan merah atau hijau, dan biasanya ada hiasan bintang diatas pucuknya. Dari manakah asal mulanya simbol tersebut? Bukankah tidak rujukan satupun dalam Alkitab mengenai pohon natal?
Natal dan pohon cemara konon dimulai dari tradisi yang dilakukan oleh orang-orang Eropa. Di daerah Eropa barat dan Utara, pohon cemara adalah satu-satunya pohon terkuat. Ia mampu bertahan di musim dingin dan menjadi semakin indah dengan selimut salju yang menutupinya. Setiap musim salju- terutama bulan Desember- anak-anak Eropa menyaksikan dan bermain dengan pohon cemara bersalju. Tentu saja ini membuat kesan korelasi bahwa datangnya hari raya Natal ditandai dengan hiasan pohon cemara. Selain itu Pohon Cemara saat itu juga dipahami sebagai kehidupan dan harapan yang senantiasa bertahan meskipun di tengah musim dingin yang melanda dan meniadakan kehidupan.
Lantas apakah pohon Natal harus menggunakan cemara? Bagi orang Eropa, pohon cemara menandakan simbol-simbol tertentu yang memiliki makna. Sementara untuk orang Indonesia fungsionalitas cemara kurang begitu dihayati. Maka dari itu kini sudah jamak ditemui untuk menggunakan ‘pohon-pohon’ lain untuk menggantikan cemara dalam Natal, mempertimbangkan pesan yang ingin disampaikan kepada umat. Simbol apapun yang dipakai sebagai pohon Natal hendaknya mempertimbangkan aspek pesan yang hendak disampaikan kepada umat. Umat Kristen mungkin akan lebih memaknai pohon Natal jika digunakan pohon bambu atau kelapa. Kedua pohon tersebut dapat kita jumpai sehari-hari dan terdapat hampir diseluruh wilayah Indonesia. Aspek fungsionalitasnya juga tidak diragukan lagi, baik bambu atau kelapa misalnya sudah digunakan berabad-abad lamanya untuk mempermudah kehidupan orang-orang di Indonesia. Atau mungkin ada simbol-simbol lainnya yang dapat kita gunakan untuk menampilkan pesan natal kepada umat?