Dipersatukan di dalam Kristus
Efesus 2:11-22
Ketika sekelompok orang berkumpul, dan tidak ada kesatuan di antara mereka, tentu yang terjadi adalah kekacauan. Kesatuan atau persatuan menjadi dambaan setiap orang yang hidup bersama dengan orang lain.
Adanya ketidakharmonisan diantara orang Kristen Yahudi dan Non Yahudi, membuat rasul Paulus menuliskan suratnya ini pada jemaat di Efesus. Dimana orang Kristen Yahudi merasa sombong karena mereka adalah umat pilihan Allah dan mereka sangat berpegang pada Taurat dengan segala ketentuannya. Sebaliknya orang Kristen Non Yahudi yang hanyalah hasil cangkokan dan bukan umat pilihan, mereka merasa minder.
Paulus menuliskan, “Tetapi sekarang didalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh” sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus.” Kematian Kristus telah membuat mereka yang “jauh” menjadi “dekat”. Apa yang dilakukan oleh Kristus lewat kematian-Nya?.
Kristus telah merobohkan tembok pemisah diantara mereka, yaitu Hukum Taurat dan segala ketentuannya sudah dimusnahkan dalam diri Kristus, sehingga kedua belah pihak sama-sama didamaikan di dalam Kristus, dan dipersatukan dalam satu tubuh. Kematian Kristus telah mempersatukan Etnis Yahudi maupun Etnis Non Yahudi. Mereka menjadi anggota-anggota keluarga Allah.
Kematian Kristus telah mempersatukan orang percaya dalam Satu tubuh, Satu Keluarga dan Satu bangunan, yang berarti berkaitan erat satu sama lain. Kita semua adalah bagian-bagian yang berbeda, yang disusun, dipersatukan dan membentuk satu bangunan, untuk kemuliaan Allah.