Dalam Badai Kami MenemukanMu
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42:5)
Sungguh indah bukan perkataan Ayub dalam bacaan hari ini? Kalimat tersebut mengekspresikan refleksi batiniah Ayub yang begitu mendalam. Sebuah kesaksian atas relasi hangat dan intim yang dirasakannya dengan Tuhan. Tapi ingatkah kita bahwa untuk menghasilkan refleksi yang demikian sesungguhnya perjuangan Ayub teramat berat dan panjang.
Mulai dari pencobaan bertubi-tubi yang hadir di kehidupannya hingga kepada teman-teman dekat Ayub yang ternyata sama sekali tak memberikan penghiburan. Puncaknya ialah Ayub menggugat Tuhan. Ia jenuh dan merasa berhak mengajukan protes atas situasi yang dialaminya. Maka Tuhanpun hadir dalam badai yang bergelora serta menjawab Ayub dengan tegas dalam badai itu. Inti dari jawaban Tuhan ialah: Siapakah Ayub hingga berani meragukan kuasa serta kasih Allah?
Seringkali kita berharap dan mencari Tuhan setelah badai hebat berlalu. Bagaimana kalau justru yang terjadi adalah sebaliknya? Justru ditengah badai kehidupan yang bergelora hadirlah Allah yang menyapa manusia dalam segala keberkuasaanNya. Saat ini bangsa dan negara kita juga tengah berada dalam badai. Sebagai umat percaya tetaplah berpengharapan pada Tuhan dan jangan lelah untuk mencariNya. Justru didalam badai itulah kita bertemu dan berjumpa dengan Allah yang merangkul segala kerapuhan kita untuk berjalan melampaui badai ini.
#TimVitji GKJJoglo#