“Jadilah Rendah Hati”
Matius 21: 6-11
Saat ini kita memasuki Pekan Suci (Minggu Sengsara), yaitu satu pekan di mana kita semakin menghayati sengsara Kristus. Dalam tradisi gereja, kita menyebut hari ini sebagai Minggu Palma. Kita menghayati peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem dengan mengendarai keledai.
Ada sebuah cerita fabel tentang keledai yang ditunggangi Yesus. Dalam kisah itu diceritakan, keledai kecil merasa sangat bangga karena disambut sorak sorai “Hosana”, dan lambaian daun Palma. Ia merasa menjadi seorang yang sangat populer. Hari berlalu, ia kembali ke pemiliknya. Suatu kali, ia ingin pergi ke Yerusalem. Namun saat memasuki kota itu, tidak ada satu pun orang yang menyambutnya. Tidak ada teriakan, dan lambaian daun palma. Barulah ia menyadari, bahwa bukan ia yang adalah seekor keledai muda yang disambut oleh orang banyak waktu itu, namun orang yang naik di atas punggungnyalah yang disambut oleh orang banyak. Bukan dia yang hebat, namun Yesus yang mengendarainya. Sehingga, bersama Yesus ia dapat merasakan penyambutan yang luar biasa. Namun tanpa Yesus, ia bukanlah siapa-siapa.
Kisah fabel ini mengajarkan kita tentang kerendahan hati. Segala hal baik yang kita alami bukanlah hasil usaha kita sendiri, namun karena campur tangan Tuhan Yesus dalam hidup kita. Pandemi Covid-19 yang penularannya sangat cepat, tak terlihat oleh mata, dan berdampak luas di segala bidang hidup kita, semestinya menjadi cermin bagi kita bahwa kita adalah manusia yang rapuh, dan serba terbatas. Jika kita dapat bertahan hidup, memperoleh segala kebaikan, dan kehebatan, itu semua bukan hasil usaha kita sendiri. Namun, karena kemurahan Kristus yang berkenan berkarya dalam hidup kita. Tuhan memberkati.