Tata Gereja dan Tata Laksana GKJ (5)
GKJ menganut sistem pemerintahan presbiterial sinodal yang berarti bahwa GKJ dipimpin oleh sebuah kemajelisan (penatua, diaken, pendeta). Masing-masing gereja punya kemerdekaan tersendiri untuk membuat keputusan serta mengatur jalannya kehidupan gerejawi. Meskipun penghargaan atas kemandirian gereja-gereja lokal diakui, namun di sisi lainnya GKJ terikat secara sadar dalam ikatan kebersamaan bersama dengan gereja-gereja (GKJ) lainnya di aras daerah yakni klasis atau lintas daerah (klasis) yaitu sinode. Hal-hal mendetail dan ketetapan mengenai klasis dan sinode ini diatur dalam tata gereja dan tata laksana GKJ.
Hakikat klasis menurut TGTL edisi 2015 ialah ikatan kebersamaan beberapa GKJ di wilayah tertentu yang secara geografis saling berdekatan. Ikatan tersebut didasarkan pada pengakuan akan keesaan gereja sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab, Pokok-pokok Ajaran GKJ, Tata Gereja dan Tata Laksana GKJ. Diharapkan melalui keberadaan klasis ada beberapa fungsi yang dapat dicapai yakni membantu GKJ di wilayahnya sehingga masing-masing dan bersama-sama mampu menjaga dan memelihara keberadaannya, melaksanakan tugas panggilannya sebagai gereja, serta mengusahakan berkembangnya GKJ di wilayahnya tersebut. Dalam kebersamaan dengan klasis-klasis lain, setiap klasis menjaga dan memelihara keberadaan klasis-klasis dan sinode, melaksanakan tugas panggilan gereja yang disepakati bersama untuk dilakukan oleh klasis serta mengembangkan GKJ secara keseluruhan dalam segala aspek pelayanan.
Ikatan kebersamaan klasis juga diwujudkan melalui persidangan gerejawi di tingkat klasis, visitasi atau perkunjungan gerejawi, dan kegiatan kebersamaan lainnya. Lalu demi menjalankan fungsi dan tujuan itulah maka klasis mengorganisasikan dirinya dalam bidang atau badan untuk menjalankan tugas serta panggilan gerejawinya.
Dari uraian di atas kita melihat bahwa dalam sistem pengorganisasian GKJ, klasis merupakan sebuah bentuk ikatan kebersamaan yang dibangun secara sadar oleh berbagai GKJ dalam satu daerah yang relatif berdekatan. Hal ini menyiratkan bahwa klasis bukanlah hierarki tertinggi yang membawahi gereja-gereja lokal, demikian pula halnya Sinode bukan sebuah hierarki tertinggi yang membawahi klasis dan gereja lokal. GKJ membangun sistemnya berdasarkan kesadaran bersama untuk mengikatkan diri dan saling membantu satu sama lain sebagai saudara yang setara di dalam Tuhan Sang Kepala Gereja.