Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Matius 23 : 27
Negara kita dikenal sebagai negara agamis. Tempat ibadah bertebaran dimana-mana, masyarakat terlihat taat beragama, simbol-simbol keagamaan bahkan melekat kuat dalam tampilan keseharian masyarakatnya. Namun, di negara kita juga ketidak adilan, tindak kejahatan, korupsi, pelanggaran etika dan norma sangat mengemuka. Agama hanya menjadi "pakaian" yang menutupi banyak perilaku yang tidak baik.
Itu pula yang terjadi dengan ahli Taurat dan orang Farisi pada waktu itu. Mereka luar biasa taat menjalankan Taurat beserta pernik-perniknya secara detil dan rinci, tetapi dalam hidup keseharian abai terhadap keadilan, belas kasih dan kesetiaan, sehingga Tuhan Yesus menyebut mereka orang-orang munafik. Bahkan secara sarkas Tuhan menyebut mereka seperti kuburan yang putih bersih tetapi didalamnya berisi tulang dan kotoran, dan Tuhan menyebutnya sebagai orang-orang yang celaka.
Mari firman ini menjadi pengingat kita. Paling tidak sebagai bagian anak bangsa, meski kita minoritas tapi kita warnai negeri ini tidak dengan kemunafikan. Mari hidupi kekristenan kita melalui perbuatan keseharian yang mencerminkan kasih, keadilan, kesetiaan dan terang Tuhan. Kiranya Tuhan menolong kita mampu melakukannya.
Commentaires