top of page

Aku Dikasihi-Nya maka Aku Mengasihi


Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

‭‭(1 Yohanes‬ ‭4:19-20‬‬‬‬‬‬) 


Beberapa waktu yang lalu kita mendengar berita mengejutkan dari Sigi, Sulawesi Tengah. Sebuah jemaat Kristen disana harus mengalami sebuah peristiwa yang memilukan dari sebuah kelompok bersenjata yang merampas hak-hak mereka dengan keji. Keprihatinan dan tangis datang dari berbagai penjuru Indonesia. Di saat yang sama kemarahan dan kebencian tengah mengintip di ambang pintu. Bagaimana kita semua bertahan dalam situasi seperti ini.


Firman Tuhan pada hari ini mengingatkan kita bahwa kekuatan yang membuat orang-orang Kristen bertahan berabad-abad lamanya walau mengalami berbagai penderitaan di sepanjang zaman ialah kasih. Kasih yang memampukan kita menghadapi situasi terpelik sekalipun. Menurut 1 Yohanes 4:19, Kasih dipahami bukan sekedar ekspresi emosi atau hasil kesimpulan dan logika kita melainkan sesuatu yang berdimensi spiritual karena diinspirasikan oleh kasih Allah kepada kita.


Maka untuk mengasihi kita perlu menghayati dengan sungguh begitu besarnya Kasih Allah pada kita. Dalam situasi seperti kasus di atas, kemarahan mungkin wajar, keadilan tetap harus ditegakkan, tetapi hati yang terus menerus diliputi kebencian adalah godaan yang harus ditepis melalui kasih Allah yang besar itu. Mengasihi dalam situasi yang enak adalah perkara yang mudah, tapi mengasihi dalam situasi yang pelik adalah tugas terbesar yang Allah berikan bagi kita. Selamat Mengasihi.


Comments


Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page