top of page

Belas Kasihan


Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Markus 6 : 34


Dalam hidup bersama orang lain, diperlukan kepekaan kita untuk dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Hal ini diperlukan, agar kita tahu bagaimana cara yang tepat untuk menjalin relasi dengan mereka. Untuk mampu berempati, pertama-tama diperlukan kesediaan diri untuk mengesampingkan kepentingan diri sendiri dan menempatkan orang lain lebih utama daripada dirinya. Diperlukan keberanian untuk berkorban dan memposisikan diri pada posisi orang lain.


Hal inilah yang diteladankan Yesus di dalam bacaan kita hari ini. Pada waktu itu, sesungguhnya Yesus ingin mengistirahatkan badan bersama dengan para murid. Namun ketika dilihat-Nya banyak orang begitu banyak dengan berbagai macam rupa, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, sehingga kepentingan-Nya dan kepentingan para murid untuk menyepi dan beristirahat ditangguhkan. Yesus melayani orang banyak itu hingga mereka kenyang. Bukan hanya kenyang jiwa mereka namun juga kenyang raga mereka.


Kita adalah pelayan bagi sesama kita, sekaligus sahabat bagi mereka. Kita diundang untuk terus mengembangkan empati terhadap sesama. Belajar menempatkan diri kita pada posisi mereka. Mari kita lakukan bersama, karena Yesus sudah mengajarkannya.


Comments


Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page