Beginilah firman Tuhan: “Karena tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku: Oleh karena mereka menjual orang benar karena uang dan orang miskin karena sepasang kasut;
(Amos 2:6)
Nabi Amos diutus Tuhan untuk menjadi perantara dalam menyampaikan nubuatan kepada bangsa Israel. Sifat nubuatan Amos berupa teguran yang amat keras terhadap bangsa tersebut sebagaimana dituliskan dalam kitab Amos pasal dua.
Dalam nubuat yang disampaikan, kesabaran Tuhan seolah-olah sudah habis atas Israel dan bangsa ini akan dihukum atas perbuatan-perbuatannya. Kebobrokan moral tengah merajalela. Orang miskin ditindas dan sulit untuk memperoleh keadilan. Bahkan mereka yang sulit untuk membayar hutang dijual sebagai budak sebagaimana tampak di ayat 6. Tidak ada lagi keberpihakan terhadap mereka yang terpinggirkan. Keadilan dan belas kasihan menjadi dua hal yang sulit ditemui.
Lewat nubuatan tersebut kitab belajar bahwa perwujudnyataan keadilan, belas kasihan, dan terhadap mereka yang terpinggirkan seharusnya menjadi perjuangan sepanjang masa unat beriman. Bila negeri ini telah lama dipergunjingkan atas ketidakadilan yang merajalela maka orang-orang Kristen harus berani menawarkan nilai-nilai serta sikap hidup alternatif. Sembah dan bakti kita terhadap Allah seharusnya berbanding lurus dengan tingkah laku kita kepada orang lain.
Kommentare