Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya.
(1 Samuel 1:6)
Hana adalah istri Elkana. Ia tidak mempunyai anak (ay.2). Sebetulnya Hana sudah pasrah kepada Tuhan dengan keadaannya ini. Namun, Penina (madunya), selalu mengatakan hal-hal buruk tentang Hana, sehingga Hana menjadi sedih dan gusar. Hana di bully oleh Penina yang selalu mengatakan tentang kekurangan Hana. Penina berkata demikian untuk menunjukkan bahwa ia lebih unggul dari Hana. Ini menjadikan Hana sakit hati.
Saudara, setiap kata yang keluar dari mulut kita dapat menjadi obat namun juga racun bagi orang lain. Kata-kata yang menyakitkan akan melemahkan orang lain. Misalnya ketika seseorang begitu bersemangat namun tiba-tiba kita berkata bahwa apa yang diharapkan itu tidak mungkin, maka kata-kata kita dapat meruntuhkan harapannya.
Namun sebaliknya, jika kita mengapresiasi seseorang, memberikan dukungan kepadanya, penghiburan dan semangat, maka kata-kata kita seperti obat yang menyembuhkan atau vitamin yang menjaga tubuh agar senantiasa fit.
Kommentare