Buku Harian

Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. (Yohanes 20:31)

(baca Yohanes 20:30-31; 21:24-25)

Mungkin sebagian di antara kita ada yang rajin mencatat pengalamannya dan lingkungannya dalam buku yang disebut buku harian. Buku harian merupakan rekaman masa lalu yang berisi tentang peristiwa-peristiwa menarik yang dialami seseorang. Melalui buku harian seseorang dapat mengungkapkan pengalaman, pikiran, dan perasaan yang dialami dengan menggunakan bahasa yang baik, benar dan efektif.

Para penulis Injil merekam kesaksian mereka tentang yang mereka lihat, dengar dan rasakan di saat-saat bersama Yesus - dan dengan bimbingan Roh Kudus, jadilah kesaksian itu tersaji yang dibukukan dalam lima kitab Injil.

Yohanes tidak menutupi kenyataan sulit yang dialami Yesus selama hidup-Nya di dunia; ia menulis tentang kebaikan yang Yesus lakukan, tetapi juga tantangan yang dihadapi-Nya. Kata- kata penutup dari kitab Injil yang ditulisnya memberi kepada kita pemahaman tentang tujuan penulisannya. Yesus Kristus melakukan "banyak tanda lain... yang tidak tercatat dalam kitab ini" (20:30) -karena dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu (21:25) - "tetapi semua yang tercantum disini telah dicatat, supaya kamu percaya" (ay.31). Maksud pencatatan "Buku Harian" Yohanes ditutup dengan nada kemenangan: "Yesuslah Mesias, Anak Allah." Anugerah berupa tulisan Injil tersebut memberi kita kesempatan untuk percaya dan "memperoleh hidup dalam nama-Nya."

Kitab- kitab Injil adalah catatan harian tentang kasih Allah kepada kita. Isinya perlu kita baca, percaya, dan bagikan kepada orang lain, karena semua yang tertulis di dalamnya membawa kita kepada hidup - Kristus sendiri. Melalui kitab-kitab Injil kita mengenal isi hati Yesus. Adakah perubahan yang kita rasakan ketika kita membaca kitab-kitab Injil sebagai catatan atau buku harian para penulisnya?

#TimVitjiGKJJoglo