Kita memiliki kecenderungan untuk lebih senang mendengarkan segala sesuatu yang baik katimbang yang buruk. Namun, sesungguhnya, kita perlu memiliki keberanian dan kerendahan hati untuk menerima hal yang buruk pula. Sebab, seringkali Tuhan menggunakan peristiwa-peristiwa yang buruk untuk menyampaikan sesuatu kepada kita.
Ada dua hal yang disampaikan oleh Allah dalam Markus 9:7, 1) perkataan, “Inilah Anak yang Kukasihi,” sebagai penegasan tentang identitas Yesus; 2) adalah perkataan, “Dengarkanlah DIA.” Enam hari sebelum peristiwa dalam perikop ini, Yesus memberitahukan kepada para murid tentang penderitaan yang akan IA alami (Markus 8:31). Yesus mengatakan bahwa IA akan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh. Petrus tidak bersedia menerima berita buruk itu. Itulah sebabnya, Allah menegur Petrus dan teman-temannya dan mengatakan, “Dengarkanlah DIA.”
Firman Tuhan ini mengingatkan kita untuk tidak menolak segala hal yang tampak buruk bagi kita. Kita juga diundang untuk mendengarkan dan percaya pada perkataan Tuhan yang disampaikan melalui berbagai peristiwa dan orang-orang di sekitar kita. Jika Tuhan mengijinkan sesuatu terjadi pada kita, mari kita imani semua itu untuk kebaikan kita. Meskipun kadang hal itu tidak mudah untuk kita mengerti, tapi mari kita belajar untuk mengimani itu. Amsal 3:5, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” Mari belajar mendengarkan Tuhan dengan taat dan rendah hati..
Comments