Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
2 Tawarikh 26:16
Raja Uzia semula dikenal sebagai raja Yehuda yang takut akan Tuhan, selalu melakukan hal yang benar dan mencari kehendak Tuhan Allah dalam bertindak, maka ia dilimpahi berkat kemasyhuran, kekuatan dan kelimpahan yang luar biasa. Sayang kesetiaannya kepada Allah tidak dapat ia pertahankan. Rasa tinggi hati, sombong dan merasa memiliki kuasa yang besar menyebabkan ia melakukan pelanggaran, dengan melakukan ritual yang mestinya hanya diperbolehkan dilakukan oleh para imam. Dengan congkak dan amarahnya ia luapkan ketika para imam menegurnya. Maka seketika dahinya terkena tulah Tuhan dan menderita kusta dan diusir oleh para imam sampai pada kematiannya dalam pengasingan.
Kehormatan, puja puji, kuasa, keberhasilan adalah sarana yang sangat disukai iblis untuk masuk dan melakukan penggodaan kepada orang beriman. Manusia bisa tergoda untuk mengalihkan kesetiaannya terhadap Tuhan kepada egoisme dan kepentingan pribadi. Ia menjadi sombong dan tinggi hati dan merasa memiliki hak untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh dilakukan, bahkan kadang sampai pada upaya melawan kedaulatan Tuhan. Hal ini sangat mengundang murka Tuhan, maka seperti yang terjadi pada raja Uzia, kebesarannya yang luar biasa seketika hancur dikarenakan kesombongannya.
Oleh karena itu mari terus rendah hati dan setia dihadapan Tuhan, semua yang ada pada kita sejatinya karena anugerahNya bukan karena usaha pribadi kita semata. Kesombongan akan menghancurkan segala berkat dan anugerah yang kita terima.
Comments