top of page

PASCAL MENANTANG “TARUHAN”


Judul ini bukan ajakan untuk berjudi, tetapi sebuah tantangan yang serius dari Blaise Pascal, --seorang pemikir Kristen sekaligus seorang ilmuwan, ahli filsafat, matematika-- kepada orang-orang yang tidak mau percaya dan para rasionalist.


Blaise Pascal, atau sering hanya disebut Pascal, lahir th. 1623 di Clermont, Perancis. Ketika baru berumur tiga tahun, ibunya meninggal, dan bersama dengan kedua kakak perempuannya ia bertumbuh dalam pengasuhan ayahnya. Ia tumbuh menjadi pelajar yang berotak cemerlang, khu-susnya dalam mata pelajaran matematika. Ia merancang dan membuat kalkulator pertama. Ia merintis jalan untuk penemuan barometer, dan memelopori teori probabilitas. Dalam kehidupan sehari-hari ia amat memperhatikan pengabdian dan penghayatan iman yang lebih serius, tetapi di lain pihak ia juga amat intelektual. Ketiga hal itu berpadu dalam hidupnya.


Pascal menjadi tokoh yang merintis upaya pembelaan agama Kristen di zaman modern. Salah satu argumennya yang terkenal adalah “taruhan”, untuk mengajak para atheist dan rasionalist yang tak percaya kepada Tuhan memakai rasio yang mereka banggakan untuk menjawab dan bersikap. “Apakah ada Allah atau tidak?. Adakah hidup kekal atau tidak?”. Menurut Pascal, rasio tidak dapat menjawab dan memutuskan secara meyakinkan. Meski demikian, bagaimanapun kita harus memutuskan uintuk mengambil sikap, dengan cara memilih bagaiman kita harus hidup.


Apakah yang dipertaruhkan? Kita bertaruh dengan “memasang” hidup duniawi kita yang pendek ini. Kita harus hidup dengan baik dan sungguh-sungguh dalam hidup yang pendek itu. Kalau kita “menang”, kita akan beroleh kebahagiaan kekal. Bahkan kalau kita “kalah” sekalipun, (artinya kalau Allah atau hidup kekal ternyata tidak ada), kita hanya kehilangan “kesempatan untuk hidup dalam kekejian dalam waktu hidup yang pendek itu”. (Artinya, meski seandainya benar tidak ada hidup kekal, kita toh sudah menjalani hidup dengan budi luhur selama di dunia ini. Dan itu bukan sebuah kerugian atau “kekalahan taruhan”, tapi sebuah keuntungan).


Seandainya hidup ini toh sebuah pertaruhan (meminjam bahasa penjudi), maka bagi pemain judi yang hati-hati dan cerdas, akan hanya ada satu pilihan : memilih percaya.Sebab “menang atau kalah” keduanya beruntung. Jadi pikir baik-baik, sebelum terlambat. Isi hidup anda yang pendek dengan percaya kepada Tuhan dan hidup baik, kata Pascal. Hanya penjudi bodoh yang memilih untuk tidak percay.

Comments


Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page