Salah satu aliran yang paling getol mengajarkan tentang hari kiamat dan menekankan sekali hadirnya jaman baru (millenarian) adalah Saksi Yehova. Penganut aliran ini amat antusias dalam mengikuti beberapa ajaran para pemimpinannya, meski berkali-kali ramalan mereka ternyata keliru. Pusat dan lahirnya aliran ini di Amerika Serikat dan terbentuk melalui proses pergantian kepemimpinan dan juga pergeseran-pergeseran ajaran.
Sebelum terbentuknya aliran ini sebenarnya telah marak adanya kelompok-kelompok (sekte) yang mengajarkan dan meramalkan kapan Kristus datang kembali. Namun banyak kali ramalan itu ternyata keliru. Kelompok-kelompok yang kecewa karena kelirunya ramalan kedatangan Kristus (yang diramalkan bakal datang tahun 1853-1854) kemudian membuat penafsiran dan ramalan baru tentang datangnya Kristus, Kerajaan 1000 tahun, dan beberapa ajaran lain di sekitar ajaran itu. Seorang tokohnya Wendel, meramalkan kedatangan Kristus akan terjadi tahun 1874, dan keliru. Barbour, tokoh lainnya meramalkan tahun 1878, dan juga keliru. Russel, yang kemudian menjadi “nabi”nya saksi Yehova, meramalkannya tahun 1914, dan itupun keliru juga.
Menurut mereka, kedatangan Kristus yang kedua didahului dengan sebuah perang Harmagedon. Perang dimulai oleh malaikat Mikhael melawan Iblis. Iblis kalah, dan “sebagai naga” ia dijatuhkan ke bumi dan dipenjarakan. Barulah sesudah itu berlangsung “Kerajaan Seribu Tahun” sebagai jaman akhir sejarah dunia. Kristus memerintah didampingi oleh 144.000 orang pilihan yang akan mewarisi sorga. (144 adalah kelipatan 12x12x1000).
Di antara umat Allah itu termasuk jutaan orang yang tidak mati pada jaman ini, meski tidak termasuk kelompok “elite” yang 144.000 itu. Pada kedatangan Kristus yang ke dua, ke 144.000 orang ini dibangkitkan dalam tubuh rohani, (tanpa daging, tulang dan darah), dan akan membantu Kristus memerintah alam semesta. Sementara orang lain yang baik tetapi tidak termasuk kelompok ini (disebut kelompok Yonadab), akan dibangkitkan dengan tubuh jasmani dan mewarisi bumi, yang akan dipulihkan keadaannya seperti Firdaus ketika dulu diciptakan.
Ada 2 batu uji apakah ucapan nabi dapat dibenarkan. Pertama, adalah pengalaman nabi-nabi lain. Biarlah para nabi menguji apakah ucapan seseorang sesuai dengan firman Allah dan kebenaranNya (I Kor. 14 : 29-33). Kedua, adalah apakah ucapan itu cocok dengan ajaran para rasul. Jadi, bernubuat sebenarnya bukanlah mengajarkan ajaran baru, tapi justru tetap berjuang untuk mempertahankan kebenaran yang telah diberikan kepada para orang kudus, mungkin dengan cara atau bahasa yang baru, tetapi dengan essensi yang tetap berisi ajaran kebenaran para rasul.
Kalau Tuhan Yesus sendiri mengatakan tak ada seorangpun yang tahu kecuali Bapa (tentang hari kiamat misalnya), dan muncul seorang nabi mengatakan tanggal tertentu, atau tahun tertentu, maka sebenarnya jelas nubuat itu tak sesuai dengan kebenaran. Yang diajarkan Yesus adalah kesiap-sediaan, bukan ramalan hari kiamat. Hati-hati, jangan terbawa kepada ajaran sesat.
Comments