"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."
Matius 7:7
Ingat lagu "KasihNya seperti sungai"?
Berkat Tuhan bagaikan sungai yang tidak pernah berhenti mengalir. Tetapi aliran itu bisa terhambat karena ada yang menghalangi.
Dalam kehidupan nyata sungai membawa dampak yang besar bagi manusia dan lingkungannya. Di negara-negara maju, sungai menjadi lahan depan pemukiman penduduk (river view). Sebaliknya di negara-negara yang tidak peduli lingkungan (termasuk sebagian besar Indonesia) sungai menjadi lahan belakang dan tempat pembuangan kotoran dan sampah. Tidak heran kalau belum lama ini di berbagai kota terjadi banjir karena aliran sungai yang tidak lancar akibat sampah, longsor atau erosi yang membawa batu dan lumpur ke dalam sungai.
Begitu juga dengan sungai kehidupan kita. Kita sering atau kadang merasa doa kita tidak dikabulkan. Permintaan tidak dijawab, pencarian gagal dan pintu tidak dibukakan. (Ayat 8)
Mengapa?
Karena sungai kehidupan kita ditutupi sampah seperti pikiran negatif: keangkuhan, kebencian, iri hati dan amarah sehingga kita tidak bisa mengalirkan hal-hal baik. Sedangkan batu adalah kekerasan hati - berkeras dalam dosa - yang menyebabkan rasa sakit hati, dendam dan sulit memaafkan. Lumpur adalah masa lalu yang buruk dan masih membekas. Lumpur itu adalah godaan si jahat yang mengingatkan kita pada dosa-dosa masa lalu. Padahal Tuhan Yesus sudah mengampuni semua dosa kita. Kita hidup di masa kini dan masa depan. Berdamailah dengan masa lalu dengan mengampuni dirimu.
Karena itu kita harus membersihkan sungai kita melalui pertobatan, berpikir positif dan ikhlas mengampuni orang lain.Tuhan Yesus mengaliri kita dengan kasih-Nya.
Comments