Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
Lukas 16:23
Ayat nats di atas adalah kisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin. Kisah ini hendaknya semakin menyadarkan kita bahwa surga dan neraka itu benar-benar ada. Jadi, neraka itu bukanlah cerita fiksi yang bertujuan untuk menakut-nakuti orang. Tak bisa dibayangkan penderitaan yang akan dialami oleh orang yang sudah berpulang dalam keadaan penuh dosa, karena belum menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Penyesalan yang terlambat sungguh sangat menyiksa. Orang kaya (dari bacaan) diliputi rasa cemas memikirkan keluarganya yang belum bertobat, sebab ia tahu mereka akan mengalami siksa tiada tara, seperti dirinya yang berseru kepada bapa Abraham.
Ia benar-benar tersiksa karena penyesalan yang tak kunjung berakhir, karena telah menyia-nyiakan kasih karunia dan kesempatan yang telah Tuhan Yesus berikan melalui salib-Nya. Bagi kita yang masih hidup di dunia ini dan yang telah beroleh anugerah keselamatan dari Tuhan, tidakkah kita tergerak hati untuk menjangkau jiwa-jiwa yang belum diselamatkan?
Apakah kita hanya ingin menikmati keselamatan itu untuk diri sendiri, dan membiarkan keluarga, teman atau sahabat kita mengalami kebinasaan kekal?
Selagi ada waktu dan kesempatan marilah kita berlomba-lomba menjangkau jiwa-jiwa yang masih tersesat. Berdoa dan mintalah Tuhan agar senantiasa memberi kekuatan kepada kita melalui Roh Kudus untuk dapat membawa jiwa-jiwa yang tersesat kepada keselamatan yang dari Tuhan Yesus.
Comments