Tuhan telah Melakukan Perkara Besar, Bersukacitalah
Mazmur 126
Kita sering mendengar penggambaran bahwa hidup ini seperti roda yang berputar. Ada kalanya kita berada ‘di atas’, ada kalanya kita berada ‘di bawah’. Berada ‘di atas’ menggambarkan keadaan kita yang menyenangkan, sukacita, gembira, sukses, semuanya baik-baik saja. Berada ‘di bawah’ menggambarkan saat kita berada dalam keadaan yang tidak menyenangkan, dukacita, penderitaan, kesulitan hidup, sakit penyakit, dlsb. Gambaran ini mengajak kita untuk menghayati bahwa suka maupun duka dalam hidup merupakan dinamika yang tidak dapat kita hindari, harus dijalani sebagaimana seharusnya.
Nuansa dalam mazmur 126 juga menggemakan hal yang demikian. Mazmur ini merupakan nyanyian ziarah yang biasanya dilantunkan oleh israel ketika mereka dalam perjalanan ziarah di Yerusalem. Mazmur ini mengingatkan pada pekerjaan tangan Tuhan atas kehidupan mereka. perjalanan Israel juga penuh dengan lika liku. Mereka banyak mengali duka penderitaan, namun di setiap duka itu Tuhan selalu memberikan sukacita.
Suka dan duka silih berganti. Ingatan-ingatan itu membuat mereka meyakini bahwa “Tuhan telah melakukan perkara yang besar.” Segala penderitaan hendaknya tidak membuat mereka lupa akan hal itu. Karenanya, pasal ini diakhiri dengan seruan, “Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.”
Comments